Astrofotografi
Kali ini saya akan memnjelaskan apa sih itu Astrofotografi/Astrophotography?
Astrofotografi adalah sebuah jenis khusus dari fotografi yang memerlukan gambar pencatatan
obyek astronomi dan daerah besar di langit malam.
Astrofotografi mampu merekam secara detail benda seperti Bulan, Matahari, dan planet-planet.
Bahkan Astrofotografi dapat merekam kenampakan bintang ataupun nebula (awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma).
Ini adalah beberapa item yang diperluhka untuk Astrofotografi:
Kamera untuk Astrofotografi
Untuk astrofotografi, dibutuhkan sebuah kamera dengan fitur bukaan yang lama (beberapa detik sampai menit). Ketika cahaya dikumpulkan dalam rentang waktu tertentu, langit akan bergerak karena rotasi bumi, apabila zoomnya kecil (dengan wide lens), kita dapat memotret obyek selama 10-30 detik tanpa terdeteksinya pergerakan langit di hasil foto.
Apabila zoom yang digunakan cukup tinggi, dan waktu bukaan juga cukup lama, harus digunakan tracking mount yang telah dikalibrasi dengan lokasi pengamatan (sehingga parallel dengan sumbu rotasi bumi).
Canon 60Da memang bagus, tapi kamera-kamera lain juga bisa dipergunakan. Salah satu kelebihan dari 60Da adalah filter sensor kamera berbeda dengan filter sensor kamera lainnya sehingga kamera lebih sensitif terhadap gelombang cahaya hydrogen-alpha (untuk nebula). Filter sensor kamera lain biasanya memotong informasi yang penting ini.
Pemilik SLR lain dapat “mengoprek” kameranya dengan mengganti filter sensor dengan sebuah kaca biasa (kualitas tinggi dan ketebalan sama) atau dengan kaca filter dengan transmisi khusus yang akan membiarkan gelombang hydrogen-alpha masuk untuk direkam. Cara ini lumayan beresiko, dan sebaiknya mencari pakar “oprek” yang ahli spt pakar2 pengoprek untuk IR, dll.
Teleskop untuk Astrofotografi
Pada umumnya, yang paling sederhana untuk digunakan adalah teleskop refraktor karena biasanya pengguna tidak direpotkan dengan proses kolimasi (collimation). Merk, tipe dan range harga harus disesuaikan dengan tempat pemesanan anda dan ketersediaan instrumen tersebut baik di luar negri / dalam negeri.
Untuk astrofotografi, fokuslah pada dudukan yang memiliki tracking system, terutama untuk faktor kekuatan beban dan presisi gigi-gigi (gear) di dalam mounting.
Perlengkapan Astrofotografi
Untuk bisa melakukan kegiatan astrofotografi, selain kamera dan teleskop, diperlukan juga koneksi dari kamera ke teleskop. Koneksi yang dibutuhkan itu antara lain T-mount untuk jenis SLR (contoh untuk Canon), juga sebuah adapter dari T mount ke ukuran 1,25 inchi atau 2 inchi untuk penggabungan ke teleskop (ukuran eyepiece pada teleskop 1,25 inchi dan 2 inchi). Perlengkapan astrofografi di Indonesia bisa diperoleh di toko penyedia teleskop yang ada di Jakarta.
Ini beberapa contoh astrofotografi amatir :
source : id.wikipedia.org
langitselatan.com
Mungkin ini sedikit penjelasan ataupun pngenalan singkat mengenai Astrofotografi, semoga bermanfaat,Terimakasih.
Kali ini saya akan memnjelaskan apa sih itu Astrofotografi/Astrophotography?
Astrofotografi adalah sebuah jenis khusus dari fotografi yang memerlukan gambar pencatatan
obyek astronomi dan daerah besar di langit malam.
Astrofotografi mampu merekam secara detail benda seperti Bulan, Matahari, dan planet-planet.
Bahkan Astrofotografi dapat merekam kenampakan bintang ataupun nebula (awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma).
Ini adalah beberapa item yang diperluhka untuk Astrofotografi:
Kamera untuk Astrofotografi
Untuk astrofotografi, dibutuhkan sebuah kamera dengan fitur bukaan yang lama (beberapa detik sampai menit). Ketika cahaya dikumpulkan dalam rentang waktu tertentu, langit akan bergerak karena rotasi bumi, apabila zoomnya kecil (dengan wide lens), kita dapat memotret obyek selama 10-30 detik tanpa terdeteksinya pergerakan langit di hasil foto.
Apabila zoom yang digunakan cukup tinggi, dan waktu bukaan juga cukup lama, harus digunakan tracking mount yang telah dikalibrasi dengan lokasi pengamatan (sehingga parallel dengan sumbu rotasi bumi).
Canon 60Da memang bagus, tapi kamera-kamera lain juga bisa dipergunakan. Salah satu kelebihan dari 60Da adalah filter sensor kamera berbeda dengan filter sensor kamera lainnya sehingga kamera lebih sensitif terhadap gelombang cahaya hydrogen-alpha (untuk nebula). Filter sensor kamera lain biasanya memotong informasi yang penting ini.
Pemilik SLR lain dapat “mengoprek” kameranya dengan mengganti filter sensor dengan sebuah kaca biasa (kualitas tinggi dan ketebalan sama) atau dengan kaca filter dengan transmisi khusus yang akan membiarkan gelombang hydrogen-alpha masuk untuk direkam. Cara ini lumayan beresiko, dan sebaiknya mencari pakar “oprek” yang ahli spt pakar2 pengoprek untuk IR, dll.
Teleskop untuk Astrofotografi
Pada umumnya, yang paling sederhana untuk digunakan adalah teleskop refraktor karena biasanya pengguna tidak direpotkan dengan proses kolimasi (collimation). Merk, tipe dan range harga harus disesuaikan dengan tempat pemesanan anda dan ketersediaan instrumen tersebut baik di luar negri / dalam negeri.
Untuk astrofotografi, fokuslah pada dudukan yang memiliki tracking system, terutama untuk faktor kekuatan beban dan presisi gigi-gigi (gear) di dalam mounting.
Perlengkapan Astrofotografi
Untuk bisa melakukan kegiatan astrofotografi, selain kamera dan teleskop, diperlukan juga koneksi dari kamera ke teleskop. Koneksi yang dibutuhkan itu antara lain T-mount untuk jenis SLR (contoh untuk Canon), juga sebuah adapter dari T mount ke ukuran 1,25 inchi atau 2 inchi untuk penggabungan ke teleskop (ukuran eyepiece pada teleskop 1,25 inchi dan 2 inchi). Perlengkapan astrofografi di Indonesia bisa diperoleh di toko penyedia teleskop yang ada di Jakarta.
Ini beberapa contoh astrofotografi amatir :
Comet Hale-Boop |
Galaxy Andromeda |
Bulan (Moon) |
Bintang (Stars) |
langitselatan.com
Mungkin ini sedikit penjelasan ataupun pngenalan singkat mengenai Astrofotografi, semoga bermanfaat,Terimakasih.